BREAKING NEWS
Loading...

Berita

Kabupaten

Malang Raya

Info

Nasional

Artikel

Internasional

Motivasi

Osob Kiwalan Kera Ngalam

Sebuah artikel menarik tanpa tali penulis dapatkan dari blog he509x yang menuliskan tentang bahasa pergaulan masyarakat malang, bagi mereka yang berasal dari kota malang sangatlah familiar dengan bahasa walikan ini, berikut asal usul bahasa pergaulan tersebut

Osob kiwalan kera ngalam (bahasa terbalik Arek Malang) berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan. Metode pengenalan ini sangat penting karena pada masa Clash II perang kemerdekaan sekitar akhir Maret 1949 Belanda banyak menyusupkan mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK. penyusupan ini terutama untuk memburu sisa laskar Mayor Hamid Rusdi yang gugur pada 8 Maret 1949 dalam pertempuran dukuh Sekarputih (Desa Wonokoyo sekarang).
Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina) maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca kedepan.
Karena keakraban dan pergaulan sehari-hari maka para pejuang dalam waktu singkat dapat fasih menguasai "bahasa" baru ini. Sedangkan lawan dan para penyusup yang tidak setiap hari bergaul dengan sendirinya akan kebingungan dan selalu ketinggalan istilah2 baru. Maka siapapun yang tidak fasih mempergunakan osob AREMA ini pasti bukan dari golongan pejuang dan pendukungnya, sehingga kehadiran para penyusup dapat diketahui dengan cepat serta rahasia komunikasi tetap terjaga.
Karena bahasa ini sangat bebas dan longgar aturannya maka kemungkinan pengembangannya sangat luas untuk itu perlu disepakati beberapa istilah penting dikalangan pejuang. Kesepakatan istilah ini diperlukan juga karena banyak kata penting sulit untuk dibaca terbalik sehingga harus dicari istilah dan padanan yang sesuai namun mudah diingat oleh para pelakunya. Contohnya kata "Belanda" dalam bahasa Jawa disebut "Londho" yang cukup sulit dibaca terbalik, maka dicari istilah padanannya yaitu "Nolo". Demikian juga dengan "Polisi" bukan menjadi "Isilop" namun cukup "Silop". Kemudian untuk "mata-mata" bila dibaca terbalik menjadi "atam". Namun untuk menentukan bahwa yang dimaksud dalam istilah tersebut adalah antek Belanda maka ditambahi kata "keat" dari asal kata "taek" yang dalam bahasa jawa berarti kotoran. "Keat Atam" atau kotoran mata dalam bahasa jawa disebut "ketek" adalah sebutan yang pas untuk para penyusup ini.
Begitu juga dengan nama peralatan perang seperti senjata genggam karena sulit menemukan istilah yang pas maka dipakai kode samaran "Benduk" dan untuk laras panjang (dowo = panjang dalam bahasa Jawa) disebut "benduk owod" atau disingkat "owod" saja. Sedangkan untuk menunjuk masyarakat suku / etnik tertentu disebut "onet" untuk golongan Cina (asal kata "cino" dalam bahasa Jawa), "arudam" untuk madura, "arab" menjadi "bara" dan seterusnya. Sedang untuk menyebut diri seseorang digunakan "uka" = aku, "ayas" = saya, "umak" = kamu, "okir" = riko (kamu dalam bahasa madura).
Sedangkan untuk menyebutkan sesuatu yang baik / bagus digunakan istilah "nez" dari asal kata bahasa arab "zen". Begitu pula dalam menyebut orang tua laki-laki (ayah, Bapak) orang arab biasa menyebut dengan "abah" atau "sebeh' yang kemudian menjadi "ebes". Istilah "ebes" kemudian menjadi populer ditujukan sebagai gelar kehormatan tidak resmi kepada para komandan, pemimpin atau pembesar dan pemuka masyarakat yang dituakan oleh segenap masyarakat Malang sampai sekarang.
Suyudi Raharno pada September 1949 gugur disergap Belanda di suatu pagi buta dipinggiran wilayah dukuh Genukwatu (Purwantoro sekarang) walaupun keadaan pada saat itu sedang gencatan senjata. Seminggu sebelumnya salah seorang kawan akrabnya yang turut mencetuskan "osob kera ngalam" yaitu Wasito juga gugur dalam pertempuran di Gandongan (Pandanwangi) sekarang. Saat ini keduanya telah disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Suropati - Jalan Veteran Malang.
Dibawah ini beberapa kata yang digunakan para pecinta bahasa terbaik ini
kata kerja:
- ngayambes: sembahyang
- rudit: tidur
- nakam: makan
- halokes: sekolah
- hailuk: kuliah
- ngalup: pulang
- ladub: budal/berangkat
- rekem: meker/mikir
- uklam: mlaku
- utem: metu
- ibar: rabi
- kolem: melok/ikut
- helom: moleh/pulang

kata sifat/keterangan/predikat:
- tahes: sehat
- sinam: manis
- ewul: luweh/lapar
- kadit: tidak
- itreng: ngerti
- kipah: apik/bagus
- kewut: tuwek/tua
- ngewes: seweng/sinting
- licek: kecil
- komes: semok
- nayamul: lumayan

kata sebutan:
- sam: mas/kakak/bro!
- ayas: saya
- umak: kamu
- kodew: wedok/cewek
- nganal: lanang/cowok
- ngonceb: bencong
- ojob: bojo/pacar/pasangan hidup
- teles ketep: selet petek/dubur ayam
- tenyom: monyet
- sukit: tikus
- ongis nade: singo edan
- nawak ewed: kawan dewe/dekat

kata tanya/sebut:
- orip: piro/berapa
- oyi: iyo/ya!
Saya tidak punya uang = ayas kadit ewud ojir
Cewek itu cantik = wanyik iku nes...
kata benda:
- adapes: sepeda
- rotom: motor
- libom: mobil
- utapes: sepatu
- landas: sandal
- soak: kaos

nama tempat:
- hamur: rumah
- ngalam: malang
- ayabarus: surabaya
- arudam: madura
- amalatok: kotalama
- onosogrem: mergosono
- nahelop: polehan
- rajajowas: sawojajar

nama makanan/minuman:
- oges: sego
- lecep: pecel
- ipok: kopi
- oskab: bakso
- senjem: menjes/sejenis tempe
- itor: roti

Check

Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com

Kantor Kecamatan Pakisaji


Berbagi Informasi Kabupaten Malang



Dari Arah Malang kota, jika perjalanan anda sedang menuju ke arah kota Kepanjen, maka anda akan menemui sebuah banggunan kantor kecamatan Pakisaji, tepatnya sebelah utara POM Bensin Pakisaji

Letak kantor ini sekitar 7 km sebelum kota Kepanjen. Di kecamatan Pakisaji banyak industri penting seperti Pabrik Gula Kebonagung, industri perakitan sepeda motor merek Happy di Karangpandan, serta beberapa pabrik rokok yang tersebar di banyak wilayahnya seperti Pakisaji, Kendalpayak, dan Karangduren.


Pesan Tersirat :

Check

Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com

Mahasiswa Malang Juara Internasional solusi pangan

Berbagi Informasi Kabupaten Malang

Kompetisi pangan digelar yang Institute of Food Tecknologists (IFT) New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat, pada 11-14 Juni 2011. IFT merupakan organisasi internasional dengan anggota para food scientist yang tersebar di 100 negara di seluruh dunia. Kompetisi 2011 ini mengusung tema: "Pemanfaatan Ilmu dan Teknologi Pangan untuk Mengatasi Masalah Kekurangan Zat Besi di Negara Berkembang."

Ricky Setyawan (22), salah seorang mahasiswa tersebut, pada Selasa mengatakan bahwa kompetisi yang diikuti sejumlah negara itu bertujuan mencari solusi pangan bagi negara-negara berkembang dengan ketentuan nilai pangan harus memiliki zat besi lebih


“Pembuatan mie pada umumnya menggunakan 100 persen tepung gandum, namun kita eksplorasi dengan bahan-bahan lain, seperti tepung tempe dan belut, serta ubi jalar dan singkong,” kata Ricky dalam keterangan persnya di Malang.

Mahasiswa UB mengajukan penelitian dengan judul "Melawan Masalah Kekurangan Zat Besi Melalui Produksi Mie Instan Kaya Zat Besi dengan Memanfaatkan Bahan-bahan Lokal". Dalam penelitian ini, mereka membuat mie instan dari bahan lokal Indonesia, seperti singkong, ubi jalar, tempe, dan belut.  

Alasan menggunakan campuran itu, menurut Ricky, karena bahan tersebut sangat murah dan mudah dicari di Indonesia, selain itu nilai kandungan zat besi juga banyak dan cocok bagi negara berkembang.
“Dalam presentasi yang kita lakukan di depan panelis dari berbagai negara, kita mendapatkan nilai lebih, sebab selain banyaknya kandungan zat besi, mie yang kita buat memiliki nilai ekonomis,” kata mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) itu.


Adapun juara kedua diraih Universitas Gajah Mada dan Institute of Chemical Technology, India, sebagai juara ketiga.

Menanggapi prestasi anak didiknya, Rektor Unibraw,  Prof Yogi Sugito, menyambut baik kemenangan tersebut, karena diraihnya juara pertama mahasiswanya tersebut adalah kali pertama dalam kompetisi pangan internasional.
“Sebelumnya kita juga pernah ikut dalam kompetisi itu, dan tahun 2010 hanya menduduki peringkat tiga besar,” kata Yogi.



Pesan Tersirat :

Check

Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com

Kantor Bupati Malang

Kantor Bupati Kabupaten Malang yang sejak dahulu kala ada di pusat kota Malang, semenjak turunnya PP Nomor 18 Tahun 2008 tentang ibukota Kabupaten malang di Kepanjen, maka pemerintah Kabupaten Malang membangun kantor baru yang akan dipakai untuk ngantornya Ndoro kanjeng Adipati


Kantor bupati Kabupaten malang yang lama ada di Jalan Merdeka Timur no 3 malang.

Saat ini di Kepanjen tepatnya di Jl. panjdi di sebelah selatam kantor DPRD Kabupaten Malang tengah dibangun kantor baru untuk Bupati Malang



 


Check

Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com

Kepala Desa baru di Kepanjen





Berbagi Informasi Kabupaten Malang


Dua desa diwilayah Kepanjen bagian selatan dan barat mulai sabtu (18/6) dipimpin oleh kepala desa baru. Desa Panggungrejo dipimpin oleh Ir. H. Edi Isnomo setelah sukses pada pemilihan kepala desa yang dilakukan 1 Meli 2011, Edi mampu menarik simpati warga desa yang memiliki 3 dusun ini, yaitu Panggungrejo, Tula’an dan Tegaron. Edi yang warga RT 04 RW 2 ini akan menjabat selama enam tahun ke depan (2011-2017).
Bupati pada pelantikan memesan agar kades baru tidak salah menahkodai desa. Misalnya dalam hal mempersiapkan visi misi desa yang harus diselaraskan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Malang 2010-2015 yakni Madep Manteb. Bersamaan dengan itu pula, Bupati Malang ini, menghimbau Edi agar bisa mengajak seluruh masyarakat bersama membangun desa yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Cepokomulyo di sebelah utara, Talangagung di sebelah barat dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Kedung Pedaringan ini. “Tentunya tanpa membedakan apakah itu pendukung ataupun tidak. Selanjutnya dari Panggungrejo, bupati bergerak ke arah barat menuju Balai Desa Talangagung. 
Disana sudah menunggu Holili yang juga akan memimpin Desa Talangagung selama enam tahun mendatang (2011-2017). Holili yang juga mantan guru olahraga SD ini terpilih setelah menang cukup jauh dari tiga pesaingnya. Ia memperoleh dukungan 1.702 suara. Dalam sambutannya bupati mengatakan. “Utamakan persatuan dan kesatuan. Kita juga memiliki dinamika yang tinggi, maka masyarakat harus bisa bekerjasama dengan Pak Holili. Hindari perbedaan-perbedaan,”.
Perangkat desa dua dusun, Rekesan dan Angrungan, menyatakan akan siap mendukung Holili. “Kami siap mengawal program dari kades baru,” terang Sugeng Rudianto. Pria paruh baya ini juga sempat menyatakan beberapa program yang dirasa sangat dibutuhkan warga Talangagung. Kebutuhan fasum ini adalah pembangunan dan perbaikan sarana jalan dibeberapa jalan desa yang sudah mulai mengelupas, dan masih banyaknya jalan yang perlu di aspal

Pesan Tersirat : Selamat Bekerja untuk Kades baru dan jangan lupakan janji saat kampanyen lalu

Check

Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com

Candi Jago Tumpang

Candi Jago berasal dari kata "Jajaghu", didirikan pada masa Kerajaan Singhasari di abad ke-13. Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Badan candi disangga oleh tiga buah teras. Bagian depan teras menjorok dan badan candi terletak di bagian teras ke tiga. Atap dan sebagian badan candi telah terbuka. Pada dinding luar kaki candi dipahatkan relief-relief cerita Kresnayana, Parthayana, Arjunawiwaha, Kunjarakharna, Anglingdharma, serta cerita fabel. Pada sudut kiri candi (barat laut) terlukis awal cerita binatang seperti halnya cerita Tantri. Cerita ini terdiri dari beberapa panel. Sedangkan pada dinding depan candi terdapat fabel, yaitu kura-kura. Ada dua kura-kura yang diterbangkan oleh seekor angsa dengan cara kura-kura tadi menggigit setangkai kayu. Kura-kura menjadi makanan serigala. Salah satu patung yang awalnya terdapat pada Candi Jago, yang merupakan perlambangan Dewi Bhrkuti

Beberapa hiasan dan relief pada kaki candi berupa cerita Kunjarakarna. Setelah diberi nasihat dan patuh pada ajaran Buddha, akhirnya keinginan raksasa terkabul.
Hiasan pada badan Candi Jago tidak sebanyak pada kakinya. Yang terlihat pada badan adalah relief adegan Kalayawana, yang ada hubungannya dengan cerita Kresnayana. Sedangkan pada bagian atap candi yang dikirakan dulu dibuat dari atap kayu/ijuk, sekarang sudah tidak ada bekasnya.

Situs Candi Jago terletak di Desa Jago, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi ini dahulunya bernama Jayaghu. Candi ini menurut Negarakertagama diketahui sebagai salah satu candi pendharmaan bagi Maharaja Wisnuwardhana. Hayam Wuruk disebutkan pernah melakukan kunjungan ziarah ke makam leluhurnya yakni Wisynuwardhana yang dicandikan di Jayaghu atau Jago.

Sekalipun Candi jago diketahui sebagai makam Maharaja Wisynuwardhana, namun jika dilihat dari bentuk arsitektur dan ragam hiasnya maka bangunan itu berasal dari zaman majapahit akhir. Pada tahun 1272 Saka atau 1350 Masehi, misalnya, candi itu pernah diperbaiki oleh Adityawarman. Dan sesudah itu, candi itu tampaknya mengalami beberapa kali pemugaran pada kurun akhir majapahit yakni pada pertengahan abad ke 15.
Dilihat dari bentuk arsitekturnya, Candi Jago mirip sekali dengan bentuk punden berundak yang merupakan ciri bangunan religi dari zaman megalithikum yang mengalami kebangkitan kembali pada massa akhir majapahit. Badan candi terletak diatas kaki candi yang bertingkat tiga. Bangunan utama candi terletak agak kebelakang dan menduduki teras tinggi. Diduga pada bangunan utama itu diberi atap dari ijuk sebagaimana pura-pura di Bali. Bahkan dari sudut pandang aetiologi nama Desa Tumpang tempat dimana Candi Jago berada tentu berasal dari bentuk candi tersebut, sebab didalam bahasa Jawa kuno kata Tumpang memeliki arti "lapis, deretan bertingkat, bersusun, membangun dalam deretan bertingkat".
Arca Amoghapasa dewa tertinggi dalam agama Buddha Tantra yang memiliki tangan delapan adalah perwujudan dari Wisynuwarddhana sebagaimana disebut dalam Negarakertagama. Aca tersebut saat ini masih tersisa dihalaman candi tetapi kepalanya telah hilang. Disamping Archa Amoghapasa terdapat arca Bhaiwara yang putus kepalanya dan beberapa arca kecil serta sisa-sisa bangunan candi yang berserak disekitar area candi. Sedang arca-arca lain yang pernah diperoleh dari area candi ini disimpan di Museum Jakarta.
Sementara ditinjau dari ragam hias terutama relief-relief yang menghiasi tubuh candi yang mengisahkan lakon Krishnayana, Parthayajna dan Kunjakarna, makin menyakinkan bahwa bangunan candi tersebut berasal dari masa akhir Majapahit meski bahan-bahan batunya sangat mungkin berasal dari masa singosari atau masa ketika candi itu direnovasi oleh Adityawarman. Kisah Parthayajna dan Kunjakarna, adalah kakawin yang ditulis Mpu Tanakung yang hidup pada masa akhir zaman Majapahit. Menurut P.J. Zoetmulder (1983), kedua kakawin itu dipahatkan sebagai relief pada sebuah candi di Jawa Timur yakni Candi Jago.
Situs Candi Jago terletak di Desa Jago, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Untuk mengunjungi candi Jago ini bisa menggunakan tranportasi angkutan kota dari terminal Arjosari apabila anda naik bus dari kota Surabaya. Pilih angkutan kota dengan label TA (Tumpang-Arjosari) warna angkutan kota tersebut berwarna putih dengan tujuan atau turun di Pasar Tumpang.

Setelah tiba di pasar Tumpang, sebaiknya anda berjalan kaki menyusuri jalan aspal sekitar 200 meter di belakang pasar Tumpang. Candi Jago berdiri dekat dengan pemukiman penduduk setempat yang hanya dibatasi oleh pagar besi mengelilingi Candi Jago. Jalur ini sering dilintasi masyarakat setempat karena lokasi candi Jago ini dekat dengan pasar Tumpang.


Check

Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com

Top
Submit Express Local SEO